Gambar Sampul Agama Khonghucu · Bab 4 Sembahyang Kepada Tian
Agama Khonghucu · Bab 4 Sembahyang Kepada Tian
Js Gunadi

22/08/2021 07:50:39

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

63

Sembahyang Kepada

Tian

Peta Konsep

Ci

(Prasetya dan Sujud)

Sembahyang

Kepada

Tian

Chang

(Doa dan Harapan)

Yu e

(Sadar dan Beriman)

Zheng

(Syukur dan harapan)

Dongzhi

Tanggal 22 Desember

Zhongqiu

Tanggal 15 bulan 8

Kongzili

Duanyang

Tanggal 5 bulan 5

Kongzili

Jing Tiangong

Tanggal 8/9 bulan 1

Kongzili

Bab

4

64

| Kelas X SMA/SMK

A.

P

endahuluan

Seperti yang sudah kalian pelajari pada bab tiga tentang Pokok-

pokok peribadahan umat Khonghucu, bahwa sembahyang kepada

Tian

utamanya ada empat, yaitu yang dikenal dengan

Ci, Yue, Chang, Zheng.

Pada bab ini kita akan mempelajari tentang empat sembahyang kepada

Tian

seperti yang dimaksud.

Sebelum membahas lebih khusus tentang empat sembahyang kepada

Tian

, berikut ini adalah penjelasan singkat tentang sembahyang

Ci, Yue

,

Chang

, dan sembahyang

Zheng

, sebagai berikut:

1.

S

embahyang

Ci

(

)

Sembahyang

Ci

, yaitu sembahyang Prasetya dan Sujud kehadapan

Tian

yang bermaknakan pengagungan

Tian

dengan disertai Prasetya

kepada Firman-Nya dengan Sujud dalam kebesaran-Nya. Sembahyang

Ci

dilaksanakan pada saat tahun baru di musim semi, tepatnya pada

tanggal 8 malam tanggal 9 bulan 1

Kongzili

(

Zheng

yue

Chujiu

), yaitu

sembahyang

Jing Tiangong.

2.

S

embahyang

Yu e

(

禴)

Sembahyang

Yue

, yaitu sembahyang Sadar dan Beriman kepada

Tian

yang bermaknakan bahwa manusia diingatkan untuk selalu eling

disertai

taqwa

kepada-Nya. Manusia bermohon untuk selalu diberi

kekuatan dalam cobaan dan diberi jalan untuk menghadapi segala ujian

dan cobaan tersebut.

Sembahyang

Yue

dilaksanakan di musin panas, pada saat alam

dalam keadaan ekstrim, yaitu pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan

Kongzili

(

Wuyue Chuwu

), yang dikenal dengan sembahyang

Duanyang

.

Sembahyang dilaksanakan pada saat

Duanwu

atau

Wushi

(antara pukul

11.00 – 13.00).

3.

S

embahyang

Chang

(

)

Sembahyang

Chang

, yaitu sembahyang Doa dan Harapan kepada

Tian

yang bermaknakan perwujudan rasa keterikatan Manusia – Alam –

Tian

sebagai satu kesatuan dalam hidup, dan kepada-Nyalah segala Doa

dan Harapan dipanjatkan. Dilaksanakan di pertengahan musim gugur,

tepatnya tanggal 15 bulan 8

Yinli

(

Bayue Shiwu

) pada saat alam semesta

dalam kedudukan yang harmonis sehingga diyakini sebagai keadaan

dengan aura terbaik untuk memanjatkan doa dan menyampaikan

harapan, juga dibarengi dengan ungkapan syukur pada semesta terutama

bumi yang telah memberi sarana untuk menunjang kehidupan.

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

65

Sembahyang ini dikenal dengan sembahyang

Zhongqiu

(sembahyang

pertengan musin gugur). Dalam kaitan dengan keyakinan kepada

malaikat

Fude

Zheng

shen (menegakkan kehidupan rohani dalam

kebajikan akan beroleh berkah).

4.

Sembahyang

Zheng

(

)

Sembahyang

Zheng

, yaitu sembahyang Syukur dan Yakin kepada

Tian

yang bermaknakan rasa syukur kepada rakhmat-Nya.

Dilaksanakan pada saat puncak musim dingin, pada saat matahari

berada pada titik balik 23.50 Lintang Selatan, tepatnya tanggal 22 atau

21 Desember (penanggalan Masehi), yaitu sembahyang

Dongzhi

.

Sajian pada sembahyang

Dongzhi

secara budaya yang berkembang di

masyarakat adalah ronde dengan kuah jahe manis. Kebiasaan menyajikan

ronde dengan kuah jahe manis menyesuaikan dengan kondisi cuaca yang

dingin.

B.

Sembahyang

Jing Tiangong

1.

Makna Sembahyang

Jing Tiangong

Iman itu harus disempurnakan sendiri dan Jalan Suci harus dijalani

sendiri pula. Iman itulah pangkal dan ujung segenap wujud. Tanpa Iman

suatupun tiada, maka seorang susilawan (

Junzi

) memuliakan iman.

Iman itu bukan dimaksudkan selesai dengan menyempurnakan diri

sendiri, melainkan menyempurnakan segenap wujud, cinta kasih itulah

penyempurnaan segenap wujud. Inilah Kebajikan Watak Sejati dan

inilah keesaan luar dalam dari Jalan Suci, maka setiap saat janganlah

dilalaikan (

Zhongyong

. XXVI: 1-3)

Catatan:

Selain empat sembahyang tersebut, ibadah sembahyang kepada

Tian

juga dilakukan setiap hari (pagi dan sore) di rumah masing-

masing. Dikenal dengan Sembahyang

Zhaoxi

sebagai sembahyang

pernyataan syukur.

Zhao

berarti awal atau pagi dan

Xi

berarti akhir

atau sore. Jadi

Zhaoxi

bermakna sembahyang awal dan akhir hari.

Sembahyang setiap tanggal 1 dan 15 penanggalan

Kongzili

.

(sembahyang

Chuyi

dan

Siwu

).

66

| Kelas X SMA/SMK

Sembahyang

Jing

Tian

gong dilaksanakan di rumah atau tempat-

tempat ibadah, misalnya

Litang

atau

Mio

, dengan menghadap ke langit

lepas. Sembahyang

Jing

Tiangong

dapat dilaksanakan perorangan atau

kelompok, pimpinan upacara di dalam keluarga adalah kepala keluarga,

sedangkan di tempat ibadah dapat dipimpin oleh rohaniwan tertinggi.

2.

P

erlengkapan dan Sesajian

Xianglu

(tempat menancapkan dupa).

San Bao

, yang terdiri atas teh, bunga dan air jernih.

Chaliao

terdiri atas tiga macam manisan (yang dimakan dengan

cara di seduh).

Xuanlu

, yaitu tempat dupa ratus.

Mianxian

, diseduh dengan air panas dan diletakan pada mangkuk

dan diberi gula merah di atasnya.

Wuguo

, yaitu lima macam buah-buahan, jenisnya tidak ada

ketentuan yang mengikat karena disesuaikan dengan daerah

masing-masing, (umumnya buah yang tidak berduri).

Sepasang tebu utuh dengan daun dan akarnya, dipasang tegak di

kanan dan kiri meja sembahyang (di sisi luar).

Wenlu

, yaitu tempat menyempurnakan (membakar) suat doa.

Sepasang lilin besar.

Zhuowei

(sebanyak dua) yang dipasang di muka (sisi luar) dan

di belakang (di sisi dalam) meja sembahyang.

Peralatan untuk altar

Jing

Tiangong

harus disediakan secara

khusus, maksudnya tidak diperbolehkan dipergunakan untuk upacara

yang lain, begitu juga penyimpanan peralatan ini hendaknya disimpan

secara khusus.

Peserta upacara sembahyang

Jing

Tiangong

hendaknya membersihkan

diri secara batiniah dan rohaniah, yaitu

zhai-jie

atau berpantang (lihat

penjelasan pada bab III tentang pokok-pokok peribadahan).

Zhai-jie

dimulai dari tanggal dua

Zheng

yue sampai dengan delapan

Zheng

yue

dan pada tanggal 8

Zhengyue

dilanjutkan dengan bersuci diri, mandi

keramas dan berpuasa mulai jam 05.00 sampai selesai melaksanakan

sembahyang

Jing

Tiangong

.

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

67

3.

S

kema Altar dan Perlengkapan Sembahyang

Keterangan Gambar:

a.

Xianglu

(di bagian yang

menghadap ke luar).

b.

Sanbao

(teh, bunga, air jernih).

c.

Chaliao

(teh dan manisan

tiga macam

©, bila manisan

diletakan pada

Qian-he

maka

diletakan di (c 1); dipakai salah

satu saja.

d.

Xuanlu

(tempat dupa ratus;

bila memakai perapian (

anglo

),

diletakan di atas altar.

e.

Mi-xiauw

, (diseduh dengan air

panas), diletakan pada mangkok

dan di atasnya ditaruh gula

merah.

f.

Wuguo

(lima macam buah-

buahan), tidak ada ketentuan

yang mengharuskan. Biasanya

dipakai: Pisang di sebelah kiri

altar (bermakna harapan);

jeruk di sebelah kanan altar

(bermakna kebahagiaan). Buah-

buahan lain disesuaikan musim

dan kebiasaan setempat.

g.

Sepasang tebu (di kiri kanan altar). Posisi tebu diitegakan utuh

bersama daunnya. (Tebu yang beruas-ruas melambangkan sifat

selalu meningkat.

h.

Wenlu

(tempat menyempurnakan surat doa).

i.

Zhuowei.

Penjelasan:

1.

Alat-alat perlengkapan

sembahyang untuk altar

Jing

Tiangong

ini harus khusus (tidak memakai alat-alat upacara yang pernah

dipakai untuk keperluan upacara lain). Alat-alat tersebut

hendaknya disimpan secara khusus.

g

j

f

f

f

f

f

h

a

i

i

c

c

c

c1

b

d

e

e

e

g

b

b

©

©

©

g

j

g

Sumber: dokumen

Kemendikbud

Gambar 4.1

Skema altar

sembahyang

Jing Tiangong

68

| Kelas X SMA/SMK

2.

Meja

sembahyang hendaknya cukup besar dan tinggi. Meja

sembahyang diberi dua helai kain

Zhuowei

untuk bagian yang

menghadap ke dalam dan bagian yang menghadap ke luar. Kain

Zhuowei

juga harus khusus untuk upacara sembahyang kepada

Tian

.

3.

Tentang

buah-buahan lain, dapat bisa memakai buah delima atau

menggantinya dengan buah jambu, yang melambangkan harapan

agar beroleh berkah berlimpah. Ada juga yang memakai buah Lai

(pear), buah manggis, buah apel dan lainnya (yang tidak berduri).

Pada hakikatnya buah-buahan ini tidak ada keharusan yang

mengikat melainkan disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat

setempat, hanya perlu diperhatikan jumlah dan jenisnya terdiri

dari lima macam.

4.

Sur

at Doa Sembahyang

Jing

Tiangong

Setelah dupa (

Xiang

) dinaikan tiga kali dan ditancapkan di

Xianglu

dan cawan diisi dengan air atau teh, kemudian peserta bersikap

Baoxin Bade

dan pimpinan upacara memanjatkan doa. Setelah selesai

pemanjatan doa, semuanya melaksanakan persujudan dengan

Sangui

Qiukau

.

Surat doa ditulis pada kertas merah sesuai dengan ketentuan. Pada

saat pembacaan surat doa pimpinan upacara bersikap

Guiping Shen

,

sedangkan kedua pendamping bersikap Fufu, umat mengikuti dengan

Gui

Pengshen

. Selesai pembacaan surat doa (setelah surat doa diperapikan)

dilanjutkan dengan melakukan

Sangui Qiukau

.

Saat ini kami berhimpun menyampaikan pernyataan syukur dan

terima kasih, diperkenankan bersembah sujud kehadirat

Tian

; demikian

pula atas segala karunia

Tian

selama ini yang telah berkenan kepada

kami; beroleh selamat dan sentosa.

Juga atas

kemurahan

Tian

yang telah meneguhkan Iman dan

tekad mulia, serta telah mengaruniakan Agama Khonghucu sebagai

pelita hidup dan Genta Rohani kami, berkenanlah

Tian

menerima

sembah sujud kami.

Isi Surat Doa

Pada

malam suci ini, dengan penuh Iman kami bersujud

menyampaikan tekad bahwa di dalam tahun dan masa yang baru

dan mendatang ini akan memperbaiki kesalahan-kesalahan kami;

meningkatkan perbuatan-perbuatan baik dan luhur, mengembangkan

kebajikan yang telah

Tian

Firmankan, di dalam Jalan Suci yang nabi

bimbingkan sehingga Firman

Tian

senantiasa boleh beserta kami, serta

kesentosaan, kebahagiaan meliputi penghidupan.

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

69

Kami yakin Iman itu harus kami sempurnakan sendiri. Oleh

Iman yang teguh, kehidupan ini bermakna dan cita yang mulia boleh

terselenggara.

Shanzai

.

C.

Sembahyang

Duanyang

1.

Sejarah dan Waktu Pelaksanaan

Sembahyang

Duanyang

dilaksanakan setiap Tanggal 5 bulan 5

Kongzili

(

Wuyue Chuwu

). Waktu pelaksanaan sembahyang

Duanyang

adalah saat Wushi (jam 11.00 - 13 00).

Isitilah

Duanyang

berdasarkan etimologi huruf:

Duan

= Ekstrim,

Yang

= matahari. Jadi

Duanyang

adalah saat matahari di posisi yang

ekstrim. Hari Raya ini disebut juga

Duanwu

yaitu saat

Wushi

(waktu

antara pukul 11.00 – 13.00) yang berarti waktu siang hari. Ekstrim yang

dimaksud adalah saat tarik-menarik antara matahari, bulan, dan bumi

begitu kuat (karena kondisi itu bahkan telur lebih mudah didirikan).

2.

Makna Sembahyang

Duanyang

Upacara sembahyang

Duanyang

merupakan upacara eling dan takwa

untuk hari yang penuh fenomena. Namun di samping fenomena alam

yang ektrim seperti dijelaskan di atas, pada saat yang bersamaan energi

(

Qi

) matahari memiliki kekuatan yang besar dan sangat positif. Keadaan

ini dinyakini, misalnya, tumbuh-tumbuhan herbal untuk obat menjadi

lebih berkasiat.

sumber: dokumen Kemdikbud

Gambar 4.2

Telur mudah dapat

berdiri pada saat

Wushi

pukul

11.00-13.00

70

| Kelas X SMA/SMK

Karena alasan itu pula (khususnya pada saat

Duanwu

) selanjutnya

timbul kepercayaan bahwa pada saat ini segala makhluk dan benda

mendapat curahan kekuatan paling besar. Masyarakat luas percaya

bahwa ramuan obat-obatan yang dijemur pada saat itu akan besar

khasiatnya.

Makna agamis dari

Duanyang

adalah agar kita sebagai umat selalu

diingatkan bahwa manusia hanyalah bagian kecil dari Alam semesta,

dan manusia harus selalu takwa terhadap apapun yang terjadi (fenomena

alam/bencana alam).

3.

Hari M

engenang

Q u Yu a n

Saat

Duanyang

juga bersamaan dengan saat memperingati tokoh

suci

Qu Yuan

seorang menteri setia dari negeri

Chu

pada zaman

Zhanguo

(perang tujuh negara). Dikisahkan sebagai berikut:

Dinasti

Zhou

pada zaman

Zhanguo

atau Zaman peperangan (403-

221 SM.) Dinasti

Zhou

sudah tidak berarti lagi sebagai pusat Negara;

pada zaman itu ada tujuh Negara yang besar, yakni negeri

Qi, Chu,Yan,

Han, Zhao, Wei,

dan

Qin

. Negeri

Qin

adalah yang paling kuat dan agresif,

sehingga keenam negari yang lain sering bersatu untuk bersama-sama

menghadapi negeri

Qin

.

Qu Yuan

ialah seorang menteri besar dan setia dari negeri

Chu

(340-

278 SM.). Beliau ialah seorang tokoh yang paling berhasil menyatukan

keenam negeri itu untuk menghadapi negeri

Qin

, namanya sangat

disegani di negeri

Qin

.

Beliau pernah menghalangi Raja

Chu Huaiwang

untuk memenuhi

undangan raja dari negeri

Qin

ke kota

Boe Kwan

. Sayang sekali Raja

Chu

Huaiwang

tidak memperhatikan nasihat Beliau, bahkan menghukumnya.

Akibatnya menimbulkan malapetaka bagi raja sendiri, karena kelicikan

menteri-menteri dari negeri

Chu

yang tidak senang terhadap

Quyuan

,

seperti

Khin Siang, Kong Cu Lan

,

Siang Kwan Tayhu

, dan lain-lain.

Orang-orang dari Negeri

Qin

terus berusaha menjatuhkan nama baik

Qu

Yuan

, terutama kehadapan raja Negeri

Chu

yaitu

Chu Huaiwang

.

Dengan bantuan menteri-menteri dari Nageri Chu yang tidak senang

terhadap

Qu Yuan

, seorang menteri negeri

Qin

yang cerdik dan licik,

berhasil meretakan hubungan

Qu Yuan

dengan raja Negeri Chu;

Qu Yuan

dipecat dari jabatannya. Hal ini membuat persatuan keenam negeri itu

menjadi berantakan. Raja

Chu Huaiwang

bahkan terbujuk oleh janji-

janji yang menyenangkan, sehingga mau datang ke negeri

Qin

, tetapi

di negeri

Qin

Raja

Chu Huaiwang

ditawan.

Chu Huaiwang

menyesali

perbuatannya sampai Beliau mangkat.

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

71

Setelah

Chu Huaiwang

mangkat

di Negeri

Qin

, kini

Chu Qing

Xiangwang

naik tahta menggantikan

Chu

Huaiwang. Raja

Chu Qing

Xiangwang

memberi kepercayaan

kembali kepada

Quyuan

.

Keenam negeri dapat dipersatukan

kembali sekalipun tidak sekokoh dahulu,

selanjutnya

Quyuan

berusaha mendorong

Chu Qing Xiangwang

memperkokoh

kekuatan militernya untuk barisan

berkuda, dengan tujuan menaikan

martabat negaranya dan menghindarkan

rakyat dari angkara murka raja dari

negeri

Qin

.

Tetapi saran-sarannya tidak

ada yang dilaksanakan, bahkan

menimbulkan dendam menteri-menteri dari Negeri

Qin

. Mereka selalu

berusaha menghalangi

Qu Yuan

yang senantiasa mengobarkan semangat

raja

Chu Qing Xiangwang

untuk melawan Negeri

Qin

.

Pada tahun 293 SM. Negeri

Han

dan

Wei

yang melawan Negeri

Qin

dihancurkan dan dibinasakan. Dengan adanya peristiwa ini

Quyuan

kembali

difitnah

dengan

tuduhan

akan

membawa

Negeri

Chu

mengalami

nasib seperti negeri

Han

dan

Wei

.

Chu Qing Xiangwang

ternyata lebih

buruk kebijaksanaannya dari raja yang terdahulu (

Chu Huaiwang

). Ia

tidak hanya memecat

Quyuan

, tetapi juga memberikan hukuman dengan

membuang

Qu Yuan

ke daerah danau Tongting dekat sungai

Miluo

.

Qu Yuan

yang bercita-cita berbakti kepada Negara, menolong rakyat,

yang dipenuhi semangat memakmurkan Negara dan membuat Negara

menjadi sentosa, tetapi ternyata Beliau mendapatkan hukuman.

Di tempat pembuangan ini,

Qu Yuan

hampir tidak tahan dan sedih

terhadap keadaan yang menyengsarakan. Hanya berkat kebijaksanaan

kakak perempuannya yang bernama

Khut Su

, Beliau dapat tentram

dan rela menerima keadaan itu. Pada saat itu selanjutnya

Qu Yuan

mendapat kenalan seorang nelayan yang ternyata orang pandai

yang menyembunyikan diri dan hidup sebagai nelayan. Orang itu

menyembunyikan nama sebenarnya, dan hanya menyebut dirinya

sebagai Yufu yang artinya bapak nelayan.

Sumber: dokumen Kemdikbud

Gambar 4.3

Qu Yuan

Menteri

setia dari negeri

Chu

72

| Kelas X SMA/SMK

Dengan Yufu inilah

Qu Yuan

mendapatkan kawan bercakap-cakap,

walaupun pandangan hidupnya tidak sejalan. Nelayan itu mempunyai

pendoman meninggalkan hidup bermasyarakat yang buruk keadaannya

itu, sedangkan

Qu Yuan

ingin terus mengembangkan jalan suci nabi bagi

kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat banyak. Demikianlah

Qu Yuan

sangat akrab dengan nelayan itu.

Ketentraman

Qu Yuan

itu ternyata dihancurkan oleh berita

hancurnya ibu kota negeri

Chu

, tempat

Miao

(Kuil) leluhurnya itu, karena

diserbu orang-orang dari Negeri

Qin

. Hal itu menjadikan

Qu Yuan

yang

telah lanjut usia itu merasa tiada arti lagi hidupnya, setelah dirundung

kebingungan dan kesedihan. Beliau memutuskan menjadikan dirinya

yang telah tua itu sebagai tugu peringatan bagi rakyat akan peristiwa

yang sangat menyedihkan atas tanah air dan negerinya itu, dengan

harapan dapat membangkitkan semangat rakyat untuk menegakan

kebenaran dan mencuci bersih aib yang menimpa negerinya.

Ketika itu saat hari Suci

Duanyang

, Beliau mendayung perahunya

ke tengah-tengah sungai

Miluo

(di provinsi

Hunan

), dinyanyikan sajak-

sajak ciptaannya yang telah dikenal rakyat sekitarnya, yang mencurahkan

kecintaannya kepada tanah air dan rakyatnya, rakyat banyak tertegun

mendengar semuanya itu. Pada saat Beliau sampai ke tempat yang jauh

dari kerumunan orang, Beliau menerjunkan diri ke dalam sungai yang

deras alirannya dan dalam itu.

Beberapa orang yang mengetahuinya

segera berusaha menolongnya, tetapi

hasilnya nihil. Seharian

Yufu

, nelayan

kawan

Qu Yuan

itu dengan perahu-

perahu mengerahkan kawan-kawannya

untuk mencari

Qu Yuan

, namun hasilnya

sia-sia belaka.

Di tahun kedua pada saat

Duanyang

,

ketika kembali orang merayakan Hari

Suci

Duanyang, Yufu

telah membawa

sebuah tempurung bambu, berisi beras

dituangkan ke dalam sungai, untuk

mengenang kembali dan menghormati

Qu Yuan

. Banyak orang yang mengikuti

jejak

Yufu.

Lebih dari itu, untuk mengenang

Qu Yuan

para nelayan sungai Miluo

mengadakan lomba perahu naga pada saat sembahyang

Duanyang

.

Perayaan lomba perahu naga ini selanjutnya dikenal orang sebagai

perayaan Bachuan (mendayung perahu).

Sumber: dokumen

Kemendikbud

Gambar 4.4

Kue

Cang-

Bacang

menjadi sajian

sembahyang

Duanyang

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

73

Pada tahun-tahun berikutnya

kebiasaan mempersembahkan beras

di dalam tempurung bambu itu

diganti dengan kue dari beras ketan yang dibungkus daun bambu yang di

sini kita kenal dengan nama bacang dan kuecang. Diadakan perlombaan-

perlombaan perahu yang dihiasi gambar-gamabar naga (

Liongcun

)

yang mengingatkan usaha mencari jenasah

Qu Yuan

pencinta negeri,

Sastrawan dan pecinta rakyat itu.

Demikian setiap hari

Duanyang

selalu diadakan pula peringatan

untuk

Qu Yuan

, seorang yang berjiwa mulia dan lurus dari negeri Chu

itu.

4.

N

ilai Keteladanan

Q u Yu a n

Keteladanan

Qu Yuan

yang rela mengorbankan hidupnya sebagai

perwujudan cintanya yang amat mendalam akan nasib bangsa dan

negaranya, kiranya perlu dijadikan contoh bagi siapa saja yang mengaku

dirinya sebagai warga bangsa, apalagi bagi mereka yang mengaku dirinya

sebagai seorang pemimpin.

Ketika negaranya sedang menghadapi bahaya, dengan berani dan

penuh cinta ia memberi nasihat yang jujur kepada pimpinannya. Risiko

diabaikan, disingkirkan, atau bahkan dibuang tidaklah membuatnya

berubah haluan, meski sebelumnya pernah mengalami nasib yang

pahit dan tidak dipedulikan pimpinannya. Ketika sudah dibuang dan

dikecewakan pimpinannya, rasa cintanya terhadap negaranya tidaklah

luntur. Ia tetap memikirkan yang terbaik bagi negaranya sampai detik

terakhir. Pengorbanan hidupnya pun, tidaklah sia-sia dan belakangan

terbukti menjadi salah satu prasasti bagi semangat patriotisme dan

moralitas berbangsa.

Meski harus hidup terlunta-lunta, terbuang dan bahkan mati tanpa

meninggalkan jasad, namun sejarah tetap mencatatnya sebagai seorang

yang perlu diteladani oleh generasi sesudahnya. Bandingkan dengan

Catatan

Bachuan

(lapal hokian Pehcun)

berarti mendayung perahu. Namun

’Peh’ juga bisa berarti seratus.

Maka secara umum orang sering

salah mengartikan

Pehcun

sebagai

’beratus perahu.’ Di kenal juga

dengan

dragon boat festival

.

Sumber: mediaindonesia.com

Gambar 4.5

Perayaan lomba perahu

di sungai Cisadane Tangerang-Banten

74

| Kelas X SMA/SMK

kehidupan sang raja

Cho

sendiri? Meski kedudukan formalnya lebih

tinggi, namun dalam catatan sejarah nama

Qu Yuan

tetap dikenang dan

mendapat penghargaan yang lebih.

Kalau dikaji secara lebih mendalam, bahwa upaya pencarian

Qu

Yuan

pada saat

Duanyang

berlomba-lomba mencari kembali nilai-nilai

moralitas yang diteladankan

Qu Yuan

. Sebenarnya makna perlombaan

itu harus ditafsirkan sebagai perlombaan mencari nilai-nilai moral.

Perlombaan untuk menanam Kebajikan dalam setiap tingkah laku kita

sebagai manusia.

Qu Yuan

secara badani memang telah mati ribuan tahun yang

lalu. Namun

Qu Yuan

secara spirit dan nilai-nilai tetap hidup dan

perlu terus dihidupkan. Ini yang seharusnya menjadi target atau

tujuan kemanusiaan. Di samping hidup lurus selaras Firman

Tian

,

selalu bersyukur dan mawas diri, bersahabat dengan alam, juga wajib

menjunjung tinggi moralitas dan nilai-nilai luhur kemanusiaan.

5.

Sur

at Doa Sembahyang

Duanyang

Puji dan Syukur kami naikan bahwa

Tian

Yang Maha Esa berkenan

kami berhimpun pada saat

Duanyang

, hari suci yang melambangkan

rakhmat yang berlimbah atas dunia dan penghidupan ini. Semoga

upacara suci ini meneguhkan Iman kami untuk senantiasa hidup di

dalam kebajikan; Suci di dalam pikiran, ucapan maupun perbuatan;

menghayati betapa Mahabesar, Mahakasih

Tian

atas segenap makhluk.

Berkembanglah rasa syukur serta teguh menerima kenyataan hidup.

Tumbuhlah kesadaran hormat kepada

Tian

dan siap menegakan Firman

di dalam penghidupan, sehingga boleh menerima berkah sentosa dan

bahagia.

Pada saat suci ini, kami kenangkan pula

Qu Yuan

patriot suci

yang telah mengabdikan diri sepanjang hidupnya bagi Jalan Suci dan

Kebajikan serta rela mengorbankan diri demi Iman dan satyanya kepada

Aktivitas 4.1

Diskusi Kelompok

Disk

usikan hikmah atau nilai-nilai keteladan

Qu Yuan

yang

dapat kalian ambil!

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

75

Firman

Tian

dan Cinta kasihnya kepada sesama. Semoga semangat

suci itu tumbuh dan subur berkembang pula di dalam diri kami masing-

masing. Shanzai

D.

Sembahyang Zhong Qiu

Sembahyang

Chang

(

尝)

, yaitu sembahyang Doa dan Harapan kepada

Tian

yang bermaknakan perwujudan rasa keterikatan Manusia – Alam

– Tuhan (Sancai) sebagai satu kesatuan dalam kehidupan, dan kepada-

Nyalah segala Doa dan Harapan dipanjatkan.

Dilaksanakan di pertengahan musim gugur, pada saat semesta dalam

kedudukan yang harmonis sehingga dipercaya sebagai keadaan dengan

aura terbaik untuk memanjatkan doa dan menyampaikan harapan, juga

dibarengi dengan ungkapan syukur pada semesta terutama bumi yang

telah memberi wahana/sarana (berkah) untuk menunjang kehidupan.

Pertengahan musim Gugur tepatnya tanggal 15 bulan 8

Kongzili

(Bayue Shiwu), dikenal dengan sembahyang

Zhongqiu

atau sedekah

bumi dalam kaitan asas imani (spirit)

Fude

Zheng

shen.

Sedekah bumi terkait dengan

pemahaman bahwa karunia

Tian

diterima oleh manusia melalui bumi.

(panen raya – Golden harvest festival).

Hal inilah yang menjadikan umat

Khonghucu melakukan sembahyang

‘syukur’ dan ‘harap’

Semangat ‘

Fude

Zheng

shen’ secara

harfiah

dapat

dijelaskan

sebagai

berikut:

Fu

Berkah

De

Kebajikan

Zheng

Lurus/Tegak

Shen

Rohani

Jadi

Fude

Zheng

shen berarti

‘semangat’ menegakkan kehidupan

rohani dalam kebajikan akan beroleh

berkah. Makna

Fude

Zheng

shen

sejalan dengan semangat yang tersirat

dalam kalimat

Weide

Dongtian

-hanya

oleh kebajikan

Tian

berkenan).

Sumber: chinaholidays.com

Gambar 4.6

Fude

Zhengshen

(malaikat bumi)

76

| Kelas X SMA/SMK

E.

Sembahyang

Dongzhi

1.

Sejarah dan Makna

Dongzhi

Sebagaimana

telah dijelaskan pada bagian awal, bahwa sembahyang

Dongzhi

adalah Sembahyang

Zheng

(

), yaitu sembahyang Syukur dan

Yakin kepada

Tian

yang bermaknakan rasa syukur kepada rakhmat-

Nya.

Dongzhi

biasanya jatuh pada tanggal 21 atau 22 Desember, saat

matahari di titik balik 23,5 derajat Lintang Selatan.

Perayaan

Dongzhi

sudah ada sejak dinasti

Zhou

. Namun karena

pada masa

Zhou

memiliki sistem kalender yang berbeda khususnya

mengenai penetapan tahun baru (

Zheng

yue). Pada masa tersebut,

Dongzhi

ditetapkan sebagai tahun baru. Nabi Kongzi hidup pada masa

pertengahan Dinasti

Zhou

menganjurkan agar Dinasti

Zhou

kembali

menggunakan kalender Dinasti

Xia

yang menetapkan tahun barunya

pada awal musim semi, karena cocok dijadikan pedoman oleh para petani

yang pada waktu itu mayoritas penduduknya memang bertani. Tetapi

nasihat Beliau baru dilaksanakan pada masa Dinasti Han (140-86 SM.)

oleh kaisar

Han

Wudi

pada tahun 104 SM., sejak saat itu kalender

Xia

yang sekarang kita kenal sebagai kalender

Kongzili

diterapkan kembali

sampai sekarang ini.

Dong

berarti musim dingin,

zhi

berarti paling/puncak.

Dongzhi

adalah

hari dengan siang terpendek (malam terpanjang) di bumi bagian Utara.

Matahari berada pada posisi paling Selatan (23,5° LS).

Dongzhi

memiliki

makna yang luas dan mengandung unsur kekeluargaan.

2.

Sajian S

embahyang

Dongzhi

Makanan yang disajikan pada saat

Dongzhi

adalah

Tangyuan

atau Ronde

yang melambangkan persatuan dan

keharmonisan keluarga.

Yuan

artinya

bulat melambangkan kesempurnaan.

Tangyuan disajikan dengan kuah

jahe manis yang bertujuan memberi

kehangatan pada saat musim dingin.

Tang Yuan

kadang disebut

Tuan

Yuan

yang artinya adalah reuni keluarga.

Berdasarkan penjelasan Ilmu

Astronomi, peredaran Matahari sewaktu

sampai pada waktu

Dongzhi

ini,

sumber: chinaholidays.com

Gambar 4.7

Tangyuan

atau

ronde dengan kuah jahe

manis.

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

77

kebetulan melewati

Dongzhi

Dian

(Titik Puncak Musim Dingin). Pada

waktu ini matahari berada pada

posisi titik balik Selatan atau Winter

Solstice.

Matahari pada saat ini berada

pada lintang Selatan 23,5 derajat,

dan mulai berbalik ke Utara. Maka,

Belahan Bumi Utara dan Belahan

Bumi Selatan mengalami perbedaan

yang amat besar; Di Belahan Bumi

Utara siang hari lebih pendek

daripada malam hari, sedangkan di

Belahan Bumi Selatan siang hari

lebih panjang daripada malam hari.

Penilaian Diri

Lembar penilaian diri ini bertujuan untuk:

1.

Mengetahui sikap peserta didik dalam menerima dan memahami

tentang persembahyang kepada

Tian

.

2.

Menumbukan sikap sungguh-sungguh untuk melaksanakan

persembahyangan kepada

Tian

.

Petunjuk

Isilah

lembar penilaian diri yang ditunjukkan dengan skala sikap

berikut ini!

SS

= sangat setuju

ST

= setuju

RR

= ragu-ragu

TS

= tidak setuju

Aktivitas 4.2

Diskusi Kelompok

C

eritakan pengalaman kalian terkait dengan

persembahyang

Duanyang, Zhongqiu, dan Dongzhi!

Sumber: chinaholidays.com

Gambar 4.8

Reuni keluarga

pada saat

Tang Yuan

78

| Kelas X SMA/SMK

No

Instrumen Penilaian

SS

ST

RR

TS

1

Iman itu bukan dimaksudkan

selesai dengan menyempurnakan

diri sendiri, melainkan

menyempurnakan segenap

wujud, cinta kasih itulah

penyempurnaan segenap wujud.

.....

.....

.....

.....

2

Keteladanan

Quyuan

yang rela

mengorbankan hidupnya sebagai

perwujudan cintanya yang amat

mendalam akan nasib bangsa dan

negaranya.

.....

.....

.....

.....

3

Pengorbanan hidupnya pun,

tidaklah sia-sia dan belakangan

terbukti menjadi salah satu

prasasti bagi semangat

patriotisme

dan moralitas

berbangsa.

.....

.....

.....

.....

4

Sebenarnya makna perlombaan

(lomba perahu) untuk mencari

jenazah

Quyuan

itu harus

ditafsirkan sebagai perlombaan

mencari nilai-nilai moral.

Perlombaan untuk menanam

Kebajikan dalam setiap tingkah

laku kita sebagai manusia.

.....

.....

.....

.....

5

Quyuan

secara badani memang

telah mati ribuan tahun yang

lalu.

Namun

Quyuan

(

Quyuan

)

secara spirit dan nilai-nilai tetap

hidup dan perlu terus dihidupkan.

.....

.....

.....

.....

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

79

Evaluasi Bab 4

Uraian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan uraian

yang jelas!

1.

Apa makna sembahyang

Duanyang

? Jelaskan!

2.

Apa yang kamu ketahui tentang

Quyuan

?

3.

Apa kaitan perayaan lomba perahu (

Bai Chuan

) dengan

Quyuan

?

4.

Apa saja nilai-nilai keteladanan

Quyuan

? Sebutkan!

5.

Apa kaitan sembahyang

Zhongqiu

dengan malikat Bumi atau

Fude

Zhengshen

!

80

| Kelas X SMA/SMK

Lagu Pujian